Pages

D.R.B

11.12.10

Peron 9 3/4; Stasiun King's Cross

Sebuah Ferrari merah menyala berjalan dengan kecepatan tinggi melintasi jalanan kota London yang terbilang ramai. Lagi dan lagi mereka—ia dan Sherlock—terpaksa harus menggunakan kendaraan muggle sebagai alat transportasinya. Tidak ada yang salah memang, hanya saja berkendaraan dengan transportasi ala muggle—bahkan yang sekaliber Ferrari milik Sherlock pun—akan terasa menyusahkan. Seperti saat ini; saat entah untuk yang ke berapa kalinya (sebentar-bentar) mereka harus menghentikan laju mobilnya di persimpangan jalan untuk berhadapan dengan tiga warna sialan; merah-kuning-hijau di langit yang biru.

Deryck mendelik tajam pada warna lampu jalan yang kini berganti tepat saat mobil mereka berada di barisan paling depan perempatan, mengumpati penyebrangnya tanpa suara. "Haruskah kita menunggu lampu hijau hadir, eh?" tanyanya skeptis, mulai mendongkol karena mengorbankan waktunya yang berharga untuk menunggui para muggle melintasi trotoar dan memastikan mereka tiba dengan selamat ke sisi jalan. "Jalan saja, Sherlock." Nadanya memerintah sekarang.

(..Red..)

"As you wish, brother."

Dan satu tarikan pada pedal gas serta klakson dibunyikan Sherlock kemudian. Yang secara ekplisit menyingkirkan para muggle beserta kendaraan lainnya yang berpotensi menghambat laju pergerakan roda sang ferrari dari jalan. Memperduli-setani polisi muggle yang kini mengejar di belakang, memacu Ferrari-nya dengan kecepatan penuh.


"Kau duluan saja Sherlock, biar aku nanti mengikutimu." ujar Deryck datar dengan alis yang sedikit naik. Memamerkan seringainya saat Sherlock menunjuk dirinya sendiri. Ia tahu betul kalau Sherlock pun belum pernah mencoba melewati dinding kokoh di hadapannya itu, sama sepertinya. Dan tidak ada salahnya untuk menjadikan kakak lelakinya itu sebagai tumbal. Yea..siapa tahu kalau ternyata dinding itu tak dapat ditembus? Heh.

"Are you worried, eh? Kau takut tidak bisa melewatinya? Ah, kau ini.. seperti muggle saja." Seringai berganti posisi. Kini seringai itu milik Sherlock. Sebuah smash, untuk Deryck.

Dipandanginya punggung tegap Sherlock yang tengah berjalan santai menuju dinding tebal di hadapannya. Sempat menengokkan wajahnya ke arah Deryck sebelum akhirnya—voila!—menghilang dibaliknya, membuat kedua mata Deryck melebar selama sepersekian detik. Dan tak butuh waktu lama untuk mendapati si pemuda yang kini mencoba mengikuti jejak sang kakak untuk menerobos dinding yang berada di antara peron sembilan dan sepuluh. Romannya sedikit mengejut tatkala mendapati dirinya yang kini sudah berada di dimensi lain; Peron 9 ¾ adalah koordinat posisinya kini.

"Kupikir kau tidak berani melewatinya tadi," celetuk Sherlock saat mendapati adik semata wayangnya yang sudah memunculkan diri dari balik dinding.

Deryck memutar bola mata burgundy-nya dan menyahut malas, "I'm here now, Sherlock. See?", lalu menebar fokusnya ke sekeliling peron yang masih terbilang sepi. Pandangannya berhenti mengobservasi saat meng-capture sosok gadis yang kini sedang duduk di salah satu kursi disana. Wajah yang tentunya cukup familiar di mata si pemuda separo Italia. Salah satu putri keluarga Greengrass, salah satu klan berdarah murni yang tersisa lainnya, relasi—itupun kalau dia tidak salah. Kaki-kaki semi jenjangnya melangkah demi membunuh jarak, tak mengindahkan Sherlock yang masih tergugu ditempatnya dan kini tengah memandanginya dengan penuh tanya. Ah, rasanya ia tak perlu khawatir kalau kakak lelakinya itu akan hilang sepeninggalannya, bukan? Lagipula tempat yang ditujunya masih berada dalam jangkauan pandang Sherlock.

"Lady Greengrass, rite?" Ia bertanya dengan nada sopan yang teriset otomatis, menunggu pembenaran (karena setahunya warna rambut seorang Daphne Greengrass tidak senada dengan milik Malfoy). Diliriknya tenang keberadaan tiga anonim yang berada di sekitar gadis itu dengan tatapan datar—tidak kenal, tidak terkenal dan bukan urusannya—lalu kembali menatap si gadis berambut platina.

"Bradley, Deryck Bradley."—do you remember?

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

0 komentar:

Posting Komentar